Memahami Al-Qur’an dalam Realitas Masa Kini
Pengurus2023-09-20T01:26:53+07:00Menurut Prof. Dr. Muhammad Salim Abu Ashi Al-Azhari Al-Hanafi
Ada beberapa esensi yang membentuk Al-Qur’an yaitu :
- Al-Qur’an merupakan suatu mukjizat, yang mana Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak ada kemungkinan manusia untuk membuat yang serupa dengan Al-Qur’an.
- Al-Qur’an diriwayatkan secara mutawatir, sejak dari awal mula turunnya Al-Qur’an didengar oleh para sahabat Nabi Muhammad, lalu diceritakan ke sahabat lainnya dan semua ayat tersebut disalurkan kepada tabi’in tidak ada perubahan sedikitpun, baik pengurangan kata ataupun penambahan kata.
Kita juga harus beriman bahwa Al-Qur’an merupakan risalah terakhir Allah SWT kepada seluruh umat manusia, untuk menjadi hidayah seluruh manusia.
Cara pemahaman Al-Qur’an itu bisa menurut dari pemahaman pembacanya, pemahaman bisa menjadi liberal atau bisa juga menjadi radikal. Kita harus memahami bahwa tafsir yang terbaik adalah waktu atau zaman, karena zaman yang menyingkap kejadian-kejadian yang merubah apa yang ada di zaman saat ini dari zaman saat dahulu kala, karena kita saat ini hidup di era teknologi. Para Masyayikh telah mengatakan bahwa Al-Qur’an itu relevan, selalu dapat diterapkan pada zaman apapun. Namun pemahaman Al-Qur’an yang radikal seperti jihad harus seperti zaman Rasulullah yang harus berperang maka itu adalah suatu pemahaman yang salah karena tidak cocok jika diterapkan pada zaman saat ini. Lalu pemahaman Al-Qur’an yang liberal misal seperti paksaan dalam memeluk agama islam itu juga merupakan pemahaman yang salah. Untuk menghindari cara pemahaman tersebut maka kita harus memahami Al-Qur’an secara moderat dalam arti bisa memahami Al-Qur’an sesuai dengan perkembangan zaman.
Pemahaman Al-Qur’an yang sesuai dengan perkembangan zaman bisa menjadikan Al-Qur’an adalah suatu pedoman petunjuk hidup yang terbaik.