Dokumentasi Seminar ISNU, PERGUNU, dan Ma’arif
(30/01/2023) Seminar ini di isi sambutan oleh Ketua Rois Syuriah PCNU Sleman yaitu Bpk. K.H. M. Syakir Ali menurut pengamatan beliau pada 1 abad NU ini telah banyak dikuasai oleh akademisi pendidikan dalam tanda kutip sarjana, jadi para orang-orang NU ini sudah banyak yang semuanya menjadi sarjana. Yang dahulunya santri sekarang sudah menjadi sarjana. Kemudian pengamatan yang kedua dari Bpk. Syakir Ali yaitu orang-orang NU itu banyak mujahadah, justru dengan itu NU bisa jadi lebih banyak ummat. Jadi kelebihannya orang ahlu dzikri ini adalah yang menjadi pondasi dari 1 abadnya NU. Kemudian untuk rencana NU untuk abad yang ke 2 yaitu “wa yatafakkaruna fii kholqissamawati wal ardh” yang dimaksud yaitu kedepannya itu kita harus berfikir agar tidak seperti itu terus, mencoba untuk mencari terobosan yang baru tetapi tidak meninggalkan tradisi yang lama. misal berfikir tentang kesehatan jadi NU perlu ada layanan ambulans gratis itu untuk kebaikan semua manusia atau bahkan pendirian rumah sakit modern.Kemudian untuk bidang pendidikan seperti mendirikan asrama pondok pesantren. Kemudian sambutan disusul oleh Bpk.H. Ahmad Fauzi, M.Si. dalam sambutan beliau berpesan agar para orang NU itu berjuang bersama untuk bereksplorasi apa yang perlu ditingkatkan agar menjadi istimewa, maka dari itu kita harus berfikir untuk kedepannya seperti yang dikatakan oleh Bpk. Syakir Ali.
Dalam konteks materi seminar ini ada yang menjadi tema awal yaitu pemanfaatan TOGA pada implementasi kurikulum merdeka di Sekolah/Madrasah NU. Jadi sebenarnya apa sih yang dimaksud TOGA ini? jadi TOGA itu kepanjangannya Tanaman Obat keluarGA. TOGA ini merupakan berbagai jenis tanaman yang berpotensi dapat menyembuhkan berbagai panyakit.
Dari studi kasus tema itu untuk mengimplementasikan TOGA itu ke dalam pendidikan sekolah/madrasah maka kita bisa membaginya menjadi beberapa tingkatan. Yaitu tingkatan SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK. Untuk tingkatan anak SD bisa kita terapkan pelajaran untuk observasi lapangan misal untuk membedakan yang namanya tanaman lengkuas dan jahe. Untuk tingkatan SMP kita bisa membuat tugas kelompok untuk ramuan herbal dari tanaman tanaman herbal. Untuk tingkatan SMA maka kita perlu bereksplorasi lagi misalnya dari hasil ramuan herbal yang berhasil dibuat itu kira-kira dari segi keawetannya dapat bertahan berapa lama, untuk memecahkan masalah tersebut maka perlu penelitian lagi, contohnya agar minuman jahe tersebut awet maka dibuat menjadi ekstrak atau serbuk jahe. Dari sekian banyak tingkatan implementasi TOGA maka itu akan dapat menghasilkan berbagai banyak segi positifnya. Yang pertama dari segi kesehatan ramuan herbal tidak terlalu menimbulkan efek samping pada tubuh, kemudian dari segi pendidikan dari penelitian ramuan TOGA maka akan lebih banyak penemuan-penemuan obat herbal untuk dapat menyembuhkan penyakit, lalu dari segi ekonomi hasil dari ramuan herbal yang sekiranya layak untuk dipasarkan itu bisa menjadi sumber bisnis.
Leave a Reply